
Foto: BAZNAS
BAZNAS KALTIM BERPARTISIPASI DALAM KONSULTASI PUBLIK RAD-PG UNTUK TINGKATKAN KETAHANAN PANGAN DAN GIZI DI KALTIM
06/11/2024 | Humas BAZNAS Kaltim BAZNASBalikpapan – BAZNAS Kaltim turut serta dalam agenda Konsultasi Publik Rencana Aksi Daerah Pangan dan Gizi (RAD-PG) yang bertujuan untuk membahas dan menyusun rencana strategis guna mengatasi permasalahan ketahanan pangan dan status gizi di Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa, (5/11/2024) di Balikpapan.
Sebagai lembaga pengelola dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS), BAZNAS Kaltim juga menjadi mitra pemerintah dalam program-program kesejahteraan masyarakat. Salah satu keterlibatan penting adalah dalam program ekonomi ketahanan pangan, yang menjadi upaya BAZNAS Kaltim dalam mengentaskan kemiskinan.
"Salah satu program ekonomi yang telah kami realisasikan adalah perbaikan gizi bagi anak stunting dan budidaya padi organik di daerah Samarinda, Kukar, Paser, dan PPU sebagai bentuk usaha dalam mencapai ketahanan pangan di Kaltim. Selain itu, ada juga budidaya anggur yang sudah beberapa kali panen, yang berlokasi di Asrama Haji Balikpapan," jelas Ketua BAZNAS Kaltim Drs. H. Ahmad Nabhan.
Dengan adanya keterlibatan ini, BAZNAS Kaltim berharap dapat terus ikut andil dalam meningkatkan ketahanan pangan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang menyatakan bahwa kedaulatan pangan adalah kewenangan pemerintah dalam menentukan kebijakan pangan secara mandiri.
Agenda tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (PSDA) Wahyu Gatut Purboyo, selaku Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Timur. Dalam kesempatan tersebut, laporan mengenai kondisi ketahanan pangan dan status gizi di Kalimantan Timur disampaikan.
Berdasarkan data terbaru, Indeks Ketahanan Pangan (IKP) Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2023 tercatat sebesar 79,29, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada angka 77,65, serta lebih tinggi dibandingkan IKP nasional. Namun, tantangan besar masih ada, karena angka ketahanan pangan dari sisi ketersediaan pangan di Kalimantan Timur masih terbilang rendah, yaitu hanya 48,91%. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara produksi pangan lokal yang belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat.
Selain itu, prevalensi ketidakcukupan pangan (Prevalence of Undernourishment) di Kalimantan Timur pada tahun 2023 tercatat sebesar 9,2%, lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional yang berada pada 8,53%. Artinya, sekitar 9-10 orang dari setiap 100 orang di Kaltim tidak mampu memenuhi kebutuhan energi untuk hidup yang normal, aktif, dan sehat.
Dengan partisipasi aktif dalam forum ini, BAZNAS Kaltim berkomitmen untuk terus mendukung upaya peningkatan ketahanan pangan dan status gizi di Kalimantan Timur, guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.

