Foto: Humas BAZNAS Kaltim

Kajian Jumat Amil BAZNAS Kaltim: Belajar Praktik Kesabaran

26/09/2025 | Humas BAZNAS Kaltim

Samarinda — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur menggelar pengajian rutin Jumat yang diikuti oleh seluruh amil BAZNAS Kaltim di mushola kantor BAZNAS. Pada kesempatan ini, hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Timur, K.H. Muhammad Rasyid, sebagai narasumber dengan tema Praktik Kesabaran.

Dalam penyampaiannya, KH. Muhammad Rasyid mengajak para amil BAZNAS Kaltim untuk meneladani Nabi Muhammad SAW sebagai panutan hidup dan rahmat bagi semesta alam. Beliau menekankan pentingnya memahami kesabaran melalui perspektif Islam yang menyeluruh (syamil) dan sempurna (kamil), serta kembali pada Maqasid Syariah yang meliputi: menjaga agama (hifz al-din), menjaga jiwa (hifz al-nafs), menjaga akal (hifz al-‘aql), menjaga keturunan (hifz al-nasl), dan menjaga harta (hifz al-mal).

Lebih lanjut, KH. Rasyid menjelaskan struktur batin manusia yang terdiri dari empat lapisan:

1. Lubb, wilayah ruhaniyah yang penuh dengan dzikrullah dan menjadi rahasia terdalam manusia.

2. Fuad, lapisan yang menghidupkan hati manusia (ruhul qalbi) dan menjadi pusat pertanggungjawaban di hadapan Allah.

3. Qalb, pusat pengambil keputusan apakah condong kepada ruh atau nafsu.

4. Shodr, dada ruhani tempat bersemainya Islam dan berhubungan dengan amal serta ikhtiar.

Menurut KH. Rasyid, kesimpulan dari sabar adalah menjaga agar hati tidak terpengaruh oleh bisikan setan. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah SWT pada QS. Al-Baqarah ayat 208 yang menyeru orang beriman untuk masuk ke dalam Islam secara total (fii silmi kaffah) dan tidak mengikuti langkah-langkah setan.

Beliau juga menjelaskan sakna sabar menurut Imam Al-Ghazali, bahwa sabar bukan hanya menahan diri dari rasa sakit, tetapi juga kemampuan mengendalikan hawa nafsu, bertahan dalam ketaatan, serta tabah dalam menghadapi ujian. Sabar menurutnya merupakan pangkal dari segala kebaikan, karena dengan sabar manusia mampu menjaga hati tetap bersih dan dekat kepada Allah.

Untuk menjaga hati tetap dalam cahaya iman, para amil diajak untuk:

  • Memperbanyak dzikir, agar hati senantiasa hidup dan tenang.
  • Menjaga pandangan dan ucapan, karena keduanya pintu masuk bagi godaan setan.
  • Menghindari iri dan dengki, sebab penyakit hati ini dapat merusak amal.
  • Berteman dengan orang saleh, agar hati terus terarah pada kebaikan.
  • Memperbanyak doa, memohon perlindungan Allah dari hati yang keras.

Wakil Ketua IV BAZNAS Kaltim, Achmad Suparno, S.H., yang membidangi Administrasi, SDM, dan Umum, menyampaikan apresiasinya atas materi yang disampaikan. Ia berharap kajian ini mampu memperkaya wawasan keislaman amil dan menjadi teladan dalam keseharian.

“Kegiatan pengajian Jumat ini bukan hanya menambah pengetahuan agama, tetapi juga membentuk karakter amil agar tidak hanya fokus bekerja, melainkan juga berkembang dalam ilmu, amal, dan akhlak Islami,” ujarnya.

Menurutnya dengan penguatan spiritual para amil BAZNAS Kaltim diharapkan agar para amil senantiasa ikhlas dalam bekerja dan sabar dalam menghadapi tantangan, sekaligus menjadi bekal dalam melayani umat melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah. Melalui kegiatan ini, BAZNAS Kaltim terus berupaya membangun kualitas amil yang tidak hanya profesional dalam tugas, tetapi juga berlandaskan nilai-nilai keislaman yang kuat.

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Copyright © 2025 BAZNAS

Kebijakan Privasi   |   Syarat & Ketentuan   |   FAQ  |   2.2.12