Samarinda – BAZNAS Kaltim menerima kunjungan silaturrahmi dan sharing terkait perkembangan pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari berbagai perwakilan BAZNAS Provinsi lain di Indonesia. Acara yang digelar di kantor BAZNAS Kaltim ini turut dihadiri oleh Ketua BAZNAS Kaltim Drs. H. Ahmad Nabhan, Wakil Ketua II BAZNAS Kaltim Dr. H. Abdurrahman, AR, dan Wakil Ketua IV Achmad Suparno, SH.
Hadir pula dalam acara tersebut Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Ditjen Bimas Islam Prof. Dr. H Waryono Abdul Ghafur, M. Ag, serta perwakilan dari BAZNAS Jawa Barat, BAZIS DKI Jakarta, BAZNAS Kepulauan Riau, dan BAZNAS Jawa Tengah.
Ketua BAZNAS Kaltim Drs. H. Ahmad Nabhan menyatakan bahwa kehadiran rekan-rekan dari berbagai daerah merupakan kebanggaan tersendiri. "Kehadiran dari rekan-rekan BAZNAS Provinsi di berbagai daerah ini menjadi kebanggaan bagi kami. Selain itu, kita saling berbagi dan bertukar ilmu bagaimana mengelola ZIS, mulai dari manajemen amil hingga pelaporan akhir," ujar Nabhan.
Dalam arahannya, Prof. Waryono Abdul Ghafur menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan ZIS. Ia menyoroti permasalahan yang terjadi akibat tumpang tindih pekerjaan yang menghambat efisiensi. "Permasalahan terjadi karena doble pekerjaan, sehingga cukup menghambat pekerjaan. Kita harus menyelesaikan permasalahan agar tidak menjadi warisan bagi generasi selanjutnya. Selain itu, muzaki harus mencantumkan by name by address untuk mempermudah pendataan," ungkap Waryono.
Prof. Waryono juga berharap bahwa tata kelola zakat di BAZNAS bisa menjadi salah satu yang terbaik di masa depan.
Ketua BAZNAS Jawa Barat Drs. Anang Jauharuddin, M.M.Pd memberikan pandangannya mengenai potensi yang harus terus digali. "Potensi harus terus digali, tidak hanya bergantung pada ASN. Namun lebih dari itu, kita perlu memperluas sosialisasi kepada berbagai stakeholder," kata perwakilan BAZNAS Jawa Barat.
Ketua BAZNAS Kepulauan Riau Drs. H. Arusman Yusuf, M. H. I menyampaikan bahwa penerimaan ZIS masih dominan dari ASN. "Kami mencoba memperluas sosialisasi ke berbagai stakeholder agar penerimaan ZIS tidak hanya bergantung pada ASN," ujarnya.
Sementara itu, wakil ketua I BAZIS DKI Jakarta Dr. KH. A. Nur Alam Bakhtiar, MA menambahkan pentingnya agenda silaturrahmi seperti ini untuk terus diagendakan, terutama dalam rencana kerja tahunan. "Silaturrahmi seperti ini harus diagendakan, terutama dalam rencana kerja tahunan. Ini merupakan momen saling tukar pikiran, ide, dan gagasan terkait pengelolaan zakat. Harus ada perspektif dan filosofis. Harapannya, pengelolaan zakat di Indonesia dapat menjadi yang terdepan melalui BAZNAS Kaltim," jelasnya.
Pada kunjungan ini perwakilan setiap BAZNAS daerah sekaligus memberi dukungan kepada para kafilah MTQ Nasional ke XXX yang berlangsung di Kalimantan Timur.
Acara silaturrahmi dan sharing ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar-BAZNAS Provinsi dalam meningkatkan pengelolaan ZIS yang lebih efektif dan efisien untuk kesejahteraan umat.