WhatsApp Icon
BAZNAS Kaltim Terima Kunjungan Wakil Bupati Paser, Bahas Penguatan Sinergi Program Pemberdayaan dan Pengelolaan Zakat

Samarinda - BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur menerima kunjungan resmi Wakil Bupati Paser, H. Ikhwan Antasari, S.Sos, pada Jum’at (28/11/2025) di Ruang Rapat Lantai II BAZNAS Kaltim. Kunjungan ini menjadi ruang strategis untuk memperkuat kerja sama antara BAZNAS Kaltim dan Pemerintah Kabupaten Paser serta BAZNAS Kabupaten Paser dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat serta memperluas jangkauan program pemberdayaan mustahik di daerah.

Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menegaskan bahwa banyak program BAZNAS Kaltim pada periode 2024–2025 telah berjalan secara kolaboratif dengan BAZNAS kabupaten/kota, termasuk dukungan dari para mitra seperti Bank Indonesia dan PT Ansaf melalui dana CSR.

“BAZNAS Kaltim terus memperkuat program pemberdayaan dan pendistribusian yang melibatkan BAZNAS kabupaten/kota. Kami menyambut baik setiap bentuk kerja sama, terutama dalam pendayagunaan yang berkelanjutan. Ke depan, kami berharap sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Paser semakin optimal,” ungkapnya.

Dalam dialog tersebut, Wakil Bupati Paser menekankan pentingnya penyaluran dana zakat yang tepat sasaran serta upaya membangun pola pikir produktif di kalangan masyarakat. Ia juga menyampaikan harapan agar BAZNAS lebih aktif menjangkau desa-desa yang membutuhkan pembinaan, khususnya bidang keagamaan dan sosial.

BAZNAS Kaltim menyambut baik aspirasi tersebut sebagai wujud kebutuhan nyata masyarakat di tingkat akar rumput. Kunjungan ini membuka peluang bagi BAZNAS Kaltim bersama BAZNAS Paser untuk memperluas program pemberdayaan dan pembinaan berbasis keumatan di desa.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Paser, Ir. H. Romif Erwinadi, M.Si menyampaikan kesiapan Pemkab Paser untuk mengoordinasikan OPD terkait dalam mendukung program pertanian, peternakan, dan perkebunan yang dikelola bersama BAZNAS.

BAZNAS Kaltim memandang komitmen tersebut sebagai bentuk dukungan nyata pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan yang lebih terarah dan terukur, termasuk dalam mendorong optimalisasi pengumpulan ZIS melalui ASN.

Pada kesempatan itu, wakil ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, memaparkan program pendayagunaan yang dirancang untuk Kabupaten Paser.

Di antaranya adalah penyaluran 20 unit motor, untuk mendukung usaha ekonomi mustahik serta rencana pengembangan program peternakan ayam sebanyak 1.000 ekor yang akan disalurkan ke Paser.

“BAZNAS Kaltim berfokus pada program yang bersifat produktif—bukan konsumtif—agar dampak pemberdayaan lebih panjang dan berkelanjutan. Program pembinaan dai di Desa Mului juga terus berjalan sebagai bagian dari penguatan keagamaan masyarakat,” terangnya.

Sementara itu wakil ketua BAZNAS Kaltim, Suparno, S.H menekankan pentingnya tata kelola pelaporan yang tertib, khususnya dalam pengelolaan zakat di daerah. Ia mengapresiasi kinerja BAZNAS Paser yang telah bersinergi baik dengan pemerintah daerah.

BAZNAS Kaltim berharap dukungan Wakil Bupati dapat semakin memperkuat pengumpulan ZIS di Kabupaten Paser sehingga program yang dijalankan BAZNAS Paser dapat terus berkembang.

BAZNAS Kaltim menyampaikan terima kasih atas kunjungan dan komitmen Pemerintah Kabupaten Paser. Sinergi ini diharapkan semakin memperluas manfaat zakat bagi mustahik di Paser serta mendorong penyelenggaraan program pemberdayaan yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pertemuan terlaksana dengan penuh kehangatan dan dihadiri oleh pimpinan BAZNAS Kaltim serta jajaran perwakilan Pemkab Paser.

 

28/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS Kaltim dan BAZNAS Samarinda Sinergikan Zakat Produktif: 20 Unit Sepeda Motor dan Gerobak Disalurkan untuk Akselerasi Mustahik Menjadi Muzaki

SAMARINDA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur bekerja sama dengan BAZNAS Kota Samarinda memberikan bantuan modal usaha produktif berupa 20 unit sepeda motor dan gerobak kepada mustahik di Kota Samarinda Selasa, (25/11/2025) di Komplek Citra Niaga Samarinda. Penyaluran bantuan ini merupakan langkah nyata BAZNAS dalam menerapkan zakat produktif demi memberdayakan mustahik (penerima zakat) agar dapat bertransformasi menjadi muzaki (pemberi zakat).

Turut hadir Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun, S. T. , S. H. , M. Si. , dan Wakil Ketua II BAZNAS Kaltim, Dr. H. Abdurrahman AR, M. A. P. , serta para pimpinan BAZNAS Kota Samarinda, Jajaran forkopimda kota Samarinda.

Dalam sambutannya, Wali Kota Samarinda Dr. H. Andi Harun, memberikan apresiasi kepada BAZNAS Kaltim dan BAZNAS Kota Samarinda atas pelaksanaan program pemberdayaan ini. Ia menekankan bahwa inisiatif ini sangat tepat karena fokus pada upaya pemberdayaan ekonomi umat, sesuai dengan maqashid syariah dalam aspek hifzh al-mal (perlindungan harta).

“Langkah yang diambil BAZNAS malam ini sangatlah tepat, karena ini adalah pengembangan nilai usaha mikro, sebagai bentuk implementasi nyata dari maqashid syariah di area hifzh al-mal dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Dr. H. Andi Harun.

Wali Kota juga merujuk pada pendapat Imam Al-Ghazali dan Muhammad Yusuf Al-Qardawi yang menyoroti pentingnya zakat, terutama untuk orang-orang miskin, harus lebih diprioritaskan dalam konteks pemberdayaan ekonomi, bukan hanya pada aspek konsumsi. Ia secara spesifik mengungkapkan potensi zakat dari sektor sumber daya alam, seperti batu bara, dengan rujukan kepada Al-Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 267.

“Masyarakat diwajibkan untuk mengeluarkan zakat dari semua yang mereka hasilkan, termasuk apa yang berasal dari perut bumi. Batu bara adalah salah satu contohnya. Mari kita doakan para pengusaha batu bara dan sumber daya alam lainnya agar semakin mendapatkan rezeki yang berkah karena telah menunaikan perintah Allah,” tegasnya.

Wakil Ketua II BAZNAS Kaltim, Dr. H. Abdurrahman AR, M. A. P. , sebagai perwakilan dari provinsi, menyatakan harapannya agar bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh para mustahik.

“Kami berharap motor ini bisa digunakan sebaik mungkin oleh mustahik, semoga bisa dimanfaatkan secara optimal. Harapannya agar para mustahik dapat merasakan dampak positif pada perkembangan ekonomi mereka. Pemberdayaan ekonomi yang menjadi tujuan BAZNAS harus berjalan dengan baik,” kata Dr. H. Abdurrahman AR.

Ia menekankan bahwa bantuan berupa sepeda motor dan gerobak tersebut seharusnya dimanfaatkan untuk memperkuat usaha, sehingga penerima dapat meningkatkan kondisi ekonomi mereka.

Program Z–Gerobak Motor adalah salah satu inisiatif BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur untuk mendorong kemandirian ekonomi bagi mustahik melalui program Zakat Community Development (ZCD). Program ini dirancang untuk memberikan bantuan usaha kepada mustahik yang kurang mampu untuk bisa berjualan keliling menggunakan kendaraan yang layak dan aman, sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan mengembangkan usaha yang berkelanjutan.

Pada kesempatan kali ini, BAZNAS Kaltim bekerja sama dengan BAZNAS Kota Samarinda menyalurkan 20 unit sepeda motor dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan gerobak usaha dari BAZNAS Kota Samarinda.

Jumlah bantuan khusus untuk Samarinda ini mencapai Rp482. 000. 000 (Empat Ratus Delapan Puluh Dua Juta Rupiah). Secara keseluruhan, di Kalimantan Timur, Program Z–Gerobak Motor tahun 2025 merupakan kerjasama antara BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur dan BAZNAS Kabupaten/Kota. Setiap penerima manfaat mendapatkan 1 unit sepeda motor Honda Supra X 125 CW dari BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur.

Total distribusi se-Kalimantan Timur adalah 155 unit motor dan gerobak dengan total nilai Rp3. 789. 900. 000 (Tiga Miliar Tujuh Ratus Delapan Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah).

Dengan adanya program ini, BAZNAS berharap penerima manfaat di Samarinda dapat segera bertransformasi, sesuai dengan visi BAZNAS Samarinda dalam programnya yaitu Samarinda Berdaya - Akselerasi Mustahik Menuju Muzaki (A-M2), dengan target minimal 15% penerima manfaat yang produktif dapat naik kelas menjadi muzaki pada tahun 2026.

25/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS Kaltim Dampingi Seleksi Calon Pimpinan BAZNAS Berau 2025-2030: Proses Verifikasi Faktual Digelar Ketat

BAZNAS Kaltim Dampingi Seleksi Calon Pimpinan BAZNAS Berau 2025-2030: Proses Verifikasi Faktual Digelar Ketat

BERAU – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) bersama BAZNAS RI menggelar tahapan krusial Pendampingan Verifikasi Faktual (Wawancara) Offline bagi Calon Pimpinan BAZNAS Kabupaten Berau Periode 2025-2030. Kegiatan penting ini dilaksanakan pada Selas, (25/11/2025), sebagai bagian dari proses seleksi ketat untuk memastikan terpilihnya pimpinan yang kompeten dan berintegritas.

Proses verifikasi faktual ini bertujuan mendalami visi, misi, rekam jejak, dan komitmen para calon dalam memajukan pengelolaan zakat di Kabupaten Berau.

Kegiatan diawali dengan sesi pembukaan resmi yang dilakukan oleh Asisten I Pemerintah Kabupaten Berau serta selaku Panitia Seleksi Calon Pimpinan BAZNAS Kabupaten Berau. Hal ini menunjukkan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Berau terhadap proses penguatan lembaga amil zakat di daerah.

Tim seleksi wawancara pada kesempatan ini terdiri dari perwakilan BAZNAS RI dan BAZNAS Kaltim. Dari BAZNAS RI hadir pakar zakat terkemuka, Prof. Ir. H. Muh. Nadratuzzaman Hosen, M.S., M.Sc., Ph.D., dan Putra Erianton.

Sementara itu, jajaran Pimpinan BAZNAS Kaltim yang hadir dalam pendampingan ini Drs. H. Ahmad Nabhan (Ketua BAZNAS Kaltim), H. Badrus Syamsi, S.Pd.I, M.E. (Wakil Ketua III), Achmad Suparno, S.H. (Wakil Ketua IV), dan Munawarah, S.Sos.I. (Direktur Pelaksana)

Kehadiran tim gabungan ini memastikan bahwa proses seleksi berjalan sesuai dengan standar nasional BAZNAS, mengedepankan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan profesionalisme. Turut hadir pula Kabag Kesra Pemkab Berau.

Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, menyampaikan bahwa peran BAZNAS Kaltim dalam pendampingan ini adalah untuk memastikan sinergi program pengelolaan zakat antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat berjalan optimal. "Pimpinan BAZNAS Berau terpilih nantinya harus memiliki pemahaman mendalam tentang potensi zakat daerah dan mampu menerjemahkannya ke dalam program-program produktif yang nyata," jelas beliau.

Setelah tahapan Verifikasi Faktual dan wawancara ini selesai, seluruh hasil akan dibahas dan diplenokan secara internal oleh BAZNAS RI. Pleno ini akan menghasilkan rekomendasi resmi nama-nama calon pimpinan terbaik yang akan dikirimkan kepada Bupati Berau.

Rekomendasi dari BAZNAS RI tersebut akan ditindaklanjuti oleh Bupati Berau dengan penerbitan Surat Keputusan (SK) penetapan Pimpinan BAZNAS Kabupaten Berau Periode 2025-2030. Proses ini diharapkan dapat mempercepat pengukuhan pimpinan baru agar roda organisasi dapat segera bergerak dalam menyusun program kerja dan rencana strategis ke depan.

BAZNAS Kaltim berharap pimpinan BAZNAS Kabupaten Berau yang baru nanti dapat semakin memperkuat tata kelola zakat, meningkatkan penghimpunan ZIS (Zakat, Infak, Sedekah), dan mengakselerasi program pemberdayaan ekonomi umat di Berau, sejalan dengan visi BAZNAS untuk menyejahterakan masyarakat.

25/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS Kaltim Salurkan Bantuan Perlengkapan Ibadah untuk Siswa Sekolah Rakyat Terintegrasi 58

SAMARINDA – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menyalurkan bantuan perlengkapan ibadah bagi murid Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 di Samarinda. Penyaluran ini merupakan wujud nyata komitmen BAZNAS dalam mendukung pendidikan dan pembinaan spiritual anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kaltim.

Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 yang baru diresmikan oleh Gubernur Kaltim pada 30 September lalu merupakan salah satu program strategis pemerintah daerah, sejalan dengan inisiatif nasional pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. Program ini digagas untuk menjamin akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Siswa yang diterima di Sekolah Rakyat ini mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk pendidikan gratis, asrama (boarding school), perlengkapan sekolah, hingga konsumsi harian. Program ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki karakter dan kedisiplinan.

Bantuan yang disalurkan BAZNAS Kaltim berupa sarung, sajadah, dan mukena. Total penyaluran bantuan ini mencapai Rp5.410.000,- (lima juta empat ratus sepuluh ribu rupiah), yang berasal dari sumber dana zakat. Bantuan ini diberikan kepada 45 siswa dan siswi muslim yang tidak mampu.

Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, dalam sambutannya turut memberikan semangat dan motivasi. Beliau mengimbau siswa-siswi untuk belajar dengan tekun dan senantiasa menjaga ibadah.

"Dalam agama Islam, teman itu ibarat satu tubuh. Jika satu saja anggota tubuh sakit, maka tubuh yang lain ikut merasakannya. Kita harus saling menjaga hubungan baik dan persaudaraan. Dengan menjaga ibadah, InsyaAllah rezeki dan kesehatan kita akan ditambah oleh Allah SWT," ujar Drs. H. Ahmad Nabhan pada Rabu, (05/11/2025) lalu.

Rabiatul Adawiyah, Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 Prov. Kaltim, menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh BAZNAS Kaltim.

Menurutnya, bantuan perlengkapan ibadah ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang menempuh pendidikan dengan sistem asrama (boarding school). Rabiatul juga menyoroti kebutuhan sekolah untuk terus meningkatkan fasilitas, terutama mengingat rencana penambahan siswa dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim di masa mendatang, yang otomatis akan meningkatkan kebutuhan operasional.

BAZNAS Kaltim berharap bantuan ini dapat mempermudah para siswa dalam melaksanakan ibadah di asrama, sekaligus menjadi penambah semangat dalam menuntut ilmu. 

07/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS Kaltim dan Bank Indonesia Balikpapan Lakukan Asesmen Calon Titik Program Zakat Community Development di Pondok Pesantren Binaul Muhajirin PPU

Penajam Paser Utara  — Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur bersama Bank Indonesia (BI) Balikpapan melaksanakan kegiatan asesmen calon titik Program Zakat Community Development (ZCD) di Pondok Pesantren Binaul Muhajirin, Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), pada 3–4 November 2025.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Ketua BAZNAS Kaltim Drs. H. Ahmad Nabhan, Wakil Ketua I H. Miswan Thahadi, M.Pd.I, Wakil Ketua III H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E, serta jajaran pelaksana dari BAZNAS Kaltim.

Asesmen ini merupakan tindak lanjut koordinasi BAZNAS Kaltim bersama Bank Indonesia Balikpapan dalam merancang program bantuan ayam petelur bagi pondok pesantren sebagai bagian dari program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat.

Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan pondok dalam menjalankan program pemberdayaan secara berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap program ZCD yang dijalankan benar-benar memberikan dampak nyata bagi penerima manfaat. Pondok Pesantren Binaul Muhajirin memiliki potensi besar, baik dari sisi sumber daya manusia maupun lahan yang memadai untuk mendukung keberhasilan program ini,” ujarnya.

Dalam pertemuan bersama perwakilan BI Balikpapan dan pengurus pondok pesantren, BAZNAS Kaltim meninjau dua titik lokasi potensial untuk pembangunan kandang ayam petelur. Dari hasil asesmen, lokasi kedua yang berjarak sekitar 100 meter dari pondok dinilai paling siap untuk tahap awal karena kemudahan akses dan pengawasan.

Pondok Pesantren Binaul Muhajirin sendiri berdiri di atas lahan seluas ±15 hektar, memiliki 39 pengajar, serta 150 santri mukim dan ±500 santri non-mukim. Selama ini, pondok telah menjalankan beberapa program ekonomi seperti koperasi dan budidaya ikan sistem bioflok, dan kini siap berkomitmen terhadap keberlanjutan program pemberdayaan bersama BAZNAS dan Bank Indonesia.

“Kami berharap sinergi antara BAZNAS Kaltim dan Bank Indonesia ini dapat menjadi model kerja sama yang berkelanjutan. Program ayam petelur ini bukan sekadar bantuan, tetapi langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi pesantren,” tambah Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E.

Selain program ayam petelur di PPU, Bank Indonesia Balikpapan juga mengajak BAZNAS Kaltim untuk berkolaborasi dalam program serupa di Kelompok Tani Al Barokah, Kabupaten Paser, yang telah menyiapkan kandang ayam dengan kapasitas 1.000 ekor.

Ke depan, kedua lembaga sepakat untuk mulai merancang program pemberdayaan bersama tahun 2026, agar pelaksanaannya dapat direncanakan secara matang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat mustahik di Kalimantan Timur.

Melalui kegiatan asesmen ini, BAZNAS Kaltim menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan program ZCD sebagai wujud nyata pengelolaan zakat yang produktif, berdaya guna, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan umat.

04/11/2025 | Kontributor: Humas BAZNAS Kaltim

Berita Terbaru

BAZNAS Kaltim Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren Lewat Program Budidaya Ayam Petelur
BAZNAS Kaltim Dukung Kemandirian Ekonomi Pesantren Lewat Program Budidaya Ayam Petelur
Dalam rangkaian menuju Festival Ekonomi Syariah (FESyar) 2025, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan ekonomi umat melalui program kolaborasi strategis. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui penyerahan simbolis program kerjasama antara BAZNAS Kaltim, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Balikpapan, dan Pondok Pesantren Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, berupa penguatan kemandirian ekonomi pesantren melalui budidaya ayam petelur, Minggu, (21/06/2025). Program ini menjadi salah satu wujud nyata sinergi antar-lembaga dalam mendukung ekonomi syariah berbasis komunitas. Penyerahan simbolis dilakukan langsung oleh Wakil Ketua III BAZNAS H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E. “Program ini merupakan bagian dari visi BAZNAS Kaltim untuk memberdayakan lembaga pendidikan berbasis pesantren agar mandiri secara ekonomi. Kami tidak hanya ingin menjadi penyalur bantuan sesaat, tetapi juga mendorong ekosistem usaha berkelanjutan di lingkungan pesantren,” ujar H. Badrus Syamsi. Program budidaya ayam petelur ini dirancang dengan pendekatan pemberdayaan dan pembinaan berkelanjutan, melibatkan santri dan pengurus pondok pesantren secara aktif dalam pengelolaan usaha. Selain itu, pada momen yang sama, juga diluncurkan program Wakaf Digital di dua titik wilayah Kalimantan Timur, sebagai bagian dari penguatan instrumen keuangan sosial syariah yang berbasis teknologi. Kegiatan ini juga menjadi bentuk sinergi program-program ekonomi dan keuangan syariah yang telah dijalankan sepanjang tahun, sekaligus membuka peluang kolaborasi lebih luas antar stakeholders. Lebih lanjut H. Badrus Syamsi berharap, lewat langkah kolaboratif ini, pesantren tak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga sentra pertumbuhan ekonomi berbasis nilai-nilai keislaman. Dengan keterlibatan aktif lembaga keuangan dan lembaga zakat, model pemberdayaan seperti ini dapat menjadi inspirasi dalam mendukung ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi lokal.
BERITA21/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
Egaliter Tak Berarti Bebas Aturan: BAZNAS Kaltim Tekankan Nilai Ihsan dalam Bekerja
Egaliter Tak Berarti Bebas Aturan: BAZNAS Kaltim Tekankan Nilai Ihsan dalam Bekerja
Wakil Ketua IV Bidang Administrasi, SDM, dan Umum BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur, Achmad Suparno, S.H., memberikan pengarahan kepada para amil pelaksana dalam briefing rutin yang dilaksanakan pada Kamis (19/06) di Kantor BAZNAS Kaltim. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya menumbuhkan semangat kerja yang egaliter, namun tetap terukur dan disiplin dalam pelaksanaan tugas. "Egaliter itu penting. Kita ingin suasana kerja yang sehat, saling menghargai, tidak ada rasa takut atau tertekan. Tetapi dalam suasana kerja yang egaliter, tetap ada aturan yang harus dijalankan dan target yang harus dicapai," ujar Achmad Suparno. Dalam arahannya, ia menyampaikan konsep "Egaliter Plus-Plus" sebagai pendekatan kerja yang menggabungkan rasa kebersamaan dengan kesadaran terhadap tanggung jawab profesional. Plus yang pertama, kata dia, adalah menjaga rasa—bahwa setiap manusia memiliki kepekaan, perasaan, dan taste dalam menjalani pekerjaan. Artinya, komunikasi dan relasi antarpegawai harus dibangun dengan empati dan etika. Plus kedua adalah kepatuhan terhadap aturan. Ia mengingatkan pentingnya membangun mindset positif dan ikhtiar dalam bekerja, dengan terus mengedepankan nilai ihsan—bekerja sebaik mungkin meskipun tidak dilihat atasan secara langsung. “Ketiga, jangan sampai pimpinan bersikap diam terhadap kesalahan. Pimpinan yang membiarkan kekeliruan tanpa teguran justru melemahkan semangat profesionalisme. Harus ada keberanian menegur dengan bijak demi perbaikan bersama,” tegasnya. Achmad Suparno juga menegaskan bahwa pola kerja yang berimbang antara semangat, aturan, dan nilai-nilai moral adalah kunci dalam menjaga kualitas pelayanan BAZNAS Kaltim sebagai lembaga pengelola dana zakat yang profesional dan terpercaya. "Semangat kita adalah bersatu hati, bekerja ikhlas dan penuh tanggung jawab. Dengan cara ini, insyaAllah BAZNAS Kaltim akan semakin solid dan bermanfaat bagi umat," tutupnya.
BERITA21/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
Potensi Zakat Rumah Sakit di Kaltim Capai Rp9,2 Miliar, BAZNAS Kaltim Dorong Sinergi dalam Program Kesehatan
Potensi Zakat Rumah Sakit di Kaltim Capai Rp9,2 Miliar, BAZNAS Kaltim Dorong Sinergi dalam Program Kesehatan
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) bagi pegawai RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, Jumat (20/6), di Ruang Buana, RSUD AWS. Kegiatan ini bertujuan membangun kesadaran kolektif dan mendorong partisipasi aktif dalam pengelolaan ZIS, khususnya di sektor kesehatan. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua BAZNAS Kaltim Drs. H. Ahmad Nabhan, Wakil Ketua I H. Miswan Thahadi, M.Pd.I, Wakil Ketua III H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E, Wakil Ketua IV Achmad Suparno, S.H., Direktur Pelaksana Munawarah, S.Sos.I. Hadir pula perwakilan RSUD AWS, drg. Agung Dwi Kurianto, Sp.Prost., M.K.M (MARS). Dalam paparannya, Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, menyampaikan bahwa potensi zakat dari seluruh rumah sakit pemerintah di Kaltim diperkirakan mencapai Rp9,2 miliar per tahun. Angka ini tentu menjadi peluang besar apabila dapat dihimpun secara optimal. “Bayangkan jika potensi Rp9,2 miliar itu terhimpun maksimal. Dampaknya luar biasa bagi pelayanan kesehatan masyarakat miskin, terutama untuk pembiayaan medis yang tidak dijangkau oleh BPJS,” ujar Badrus. Ia menambahkan, hingga awal tahun 2025, BAZNAS Kaltim telah menyalurkan Rp1,8 miliar untuk mendukung berbagai program kesehatan, termasuk bantuan pelatihan keterampilan penderita TBC, operasi celah bibir dan langit-langit, operasi otology, dan operasi batu ginjal Retrograde Intra Renal Surgery (RIRS). Selain itu, BAZNAS Kaltim tidak hanya menyalurkan dana zakat, tetapi juga mengelola dana infak, sedekah, hingga kolaborasi dengan dana CSR. “Zakat bukan cuma soal 2,5 persen. Tapi bagaimana dana itu bisa cepat, tepat, dan bermanfaat. BAZNAS Kaltim siap jadi mitra rumah sakit, karena kita tahu banyak pasien masih membutuhkan bantuan, terutama yang tidak tercover di dalam BPJS,” jelasnya. H. Badrus Syamsi juga mengajak para tenaga kesehatan dan pimpinan rumah sakit untuk turut merekomendasikan pasien yang layak dibantu ke BAZNAS Kaltim, serta mengajak pegawai rumah sakit agar menunaikan zakat profesinya melalui BAZNAS Kaltim. “Selama pasien itu warga Kaltim, tidak mampu secara ekonomi, dan kebutuhan medisnya urgen, insyaAllah akan kami bantu,” tegasnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari sinergi antara BAZNAS Kaltim dan sektor kesehatan untuk mewujudkan pelayanan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. Dengan optimalisasi zakat di lingkungan rumah sakit, BAZNAS Kaltim berharap semakin banyak masyarakat yang mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan.
BERITA20/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
Setelah Operasi Gendang Telinga, BAZNAS Kaltim Kembali Dukung Akses Kesehatan Lewat Workshop Bedah RIRS di RSUD AWS
Setelah Operasi Gendang Telinga, BAZNAS Kaltim Kembali Dukung Akses Kesehatan Lewat Workshop Bedah RIRS di RSUD AWS
Komitmen Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur dalam mendukung akses kesehatan masyarakat terus diperkuat. Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan untuk pelaksanaan operasi infeksi gendang telinga bagi 15 pasien pada Jumat–Sabtu (30–31 Mei 2025) lalu, kali ini BAZNAS Kaltim kembali hadir dalam Workshop Retrograde Intra Renal Surgery (RIRS) di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, Rabu (18/06). Kegiatan ini merupakan rangkaian kolaborasi antara BAZNAS Kaltim dan RSUD AWS, dalam memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat kurang mampu, khususnya pasien yang menghadapi kendala pembiayaan atau belum tercover BPJS secara penuh. Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E, menyampaikan bahwa sektor kesehatan menjadi salah satu fokus utama BAZNAS dalam penyaluran dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). BAZNAS hadir untuk mengisi celah kebutuhan medis masyarakat yang tidak tertangani oleh sistem jaminan kesehatan formal. “Setelah operasi gendang telinga beberapa waktu lalu, hari ini kami kembali hadir untuk mendukung tindakan bedah RIRS—sebuah teknologi baru untuk memecah batu saluran kemih secara minimal invasif. Semua ini kami lakukan agar zakat benar-benar memberi manfaat yang nyata,” ujarnya. Badrus juga mengajak para dokter dan tenaga medis untuk aktif merekomendasikan pasien yang membutuhkan bantuan medis kepada BAZNAS. “Kami pastikan akan merespons cepat dan membantu selama kebutuhannya bersifat medis dan pasien tersebut tidak mampu. Dan kami tidak melihat latar belakang agama, suku, atau ras—selama mereka penduduk Kalimantan Timur, mereka berhak dibantu,” tegasnya. Sebagai bagian dari strategi perluasan program kesehatan, untuk dua kegiatan tersebut BAZNAS Kaltim mengalokasikan dana sebesar Rp400 juta untuk mendukung berbagai kebutuhan medis, termasuk dukungan tindakan medis khusus dan bantuan akomodasi pasien luar daerah. Workshop bedah RIRS ini turut dihadiri oleh Plt. Direktur RSUD AWS Samarinda, dr. Indah Puspitasari, MARS, serta para tenaga medis dan jajaran manajemen rumah sakit. Dr. Indah menyampaikan apresiasi atas kontribusi BAZNAS Kaltim dalam mendukung program kemanusiaan bidang kesehatan. “Kegiatan ini bukan hanya soal teknologi medis, tapi juga kolaborasi nyata antara lembaga zakat, rumah sakit, dan profesi medis yang bertujuan sama—yaitu membantu mereka yang kurang mampu agar tetap mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” jelasnya. Dengan semangat kolaboratif, BAZNAS Kaltim kembali menegaskan komitmennya untuk terus hadir sebagai mitra strategis pemerintah dan masyarakat, dalam membangun sistem kesehatan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di Kalimantan Timur.
BERITA18/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS Kaltim Dukung Akses Kesehatan Lewat Workshop Bedah RIRS di RSUD AWS Samarinda
BAZNAS Kaltim Dukung Akses Kesehatan Lewat Workshop Bedah RIRS di RSUD AWS Samarinda
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung akses kesehatan yang lebih luas dan merata bagi masyarakat, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur kembali berkolaborasi bersama sektor kesehatan, melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Workshop Retrograde Intra Renal Surgery (RIRS) yang dilaksanakan di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, Rabu (18/06). Kegiatan yang berlangsung di Ruang Rembulan, Gedung Poliklinik Blok B Lantai 2 tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Ketua I BAZNAS Kaltim Bidang Pengumpulan, H. Miswan Thahadi, M.Pd.I, yang sekaligus memberikan sambutan dan dukungan atas sinergi yang telah terjalin antara RSUD AWS dan BAZNAS Kaltim dalam berbagai program kemanusiaan di bidang kesehatan. “Zakat merupakan instrumen negara yang dikelola BAZNAS sebagai lembaga resmi dalam upaya menanggulangi kemiskinan. Maka kolaborasi seperti ini sangat strategis, apalagi dalam sektor kesehatan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat,” ujar Miswan Thahadi. Ia menambahkan bahwa selama ini BAZNAS Kaltim terus mendukung berbagai layanan kesehatan, termasuk pasien-pasien kurang mampu yang belum ter-cover BPJS. Dukungan ini diharapkan dapat terus diperluas melalui kerja sama lintas sektor, khususnya dengan instansi di lingkungan Dinas Kesehatan. Plt. Direktur RSUD AWS Samarinda, dr. Indah Puspitasari, MARS, menyampaikan apresiasi atas dukungan BAZNAS dalam pelaksanaan berbagai tindakan medis. “BAZNAS sudah banyak membantu kami, mulai dari operasi bibir sumbing, timpanoplasti, hingga hari ini untuk RIRS—metode mutakhir untuk menangani batu ginjal secara minimal invasif. Kolaborasi ini sangat berarti bagi pasien yang menghadapi kendala biaya,” jelasnya. Lebih jauh, dr. Indah berharap keberadaan BAZNAS menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk menunaikan zakat, infak, dan sedekah secara terarah, karena manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat yang membutuhkan. Dukungan terhadap pemanfaatan zakat dalam layanan kesehatan juga ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin, yang turut hadir dalam acara. Ia menyampaikan bahwa potensi zakat di sektor kesehatan sangat besar dan belum tergarap maksimal. “Hanya dari lima rumah sakit saja, potensi zakat bisa mencapai Rp10 miliar. Bayangkan jika itu disalurkan melalui BAZNAS, maka program-program seperti ini bisa dilakukan rutin dan dampaknya akan sangat luas,” tuturnya. Melalui kegiatan ini, BAZNAS Kaltim menegaskan bahwa zakat tidak hanya berhenti pada bantuan sosial, tetapi menjadi alat strategis untuk mendukung kebijakan kesehatan berkeadilan, khususnya bagi masyarakat miskin dan rentan. Ke depan, sinergi ini akan terus diperkuat agar zakat semakin terasa manfaatnya di sektor kesehatan Kalimantan Timur.
BERITA18/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
ZAKAT JADI TONGGAK UTAMA PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI KALTIM
ZAKAT JADI TONGGAK UTAMA PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI KALTIM
SAMARINDA — Zakat bukan sekadar kewajiban ibadah, namun telah menjadi instrumen strategis dalam mengatasi kemiskinan ekstrem, terutama di wilayah yang sulit dijangkau oleh program konvensional pemerintah. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur, Drs. H. Ahmad Nabhan, dalam Dialog Publika TVRI, Senin (16/6). Menurutnya, zakat memiliki kekuatan tersendiri karena penyalurannya berlandaskan prinsip syariah dan ditujukan secara spesifik kepada delapan golongan penerima manfaat (asnaf): fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil. Dengan demikian, bantuan zakat tidak menyasar secara umum, tetapi terfokus pada kelompok yang benar-benar membutuhkan. “Zakat adalah solusi konkret dan fleksibel dalam menjangkau masyarakat rentan, terutama mereka yang masuk kategori mustahik. Karena zakat hanya diberikan kepada delapan golongan ini, maka penyalurannya pun lebih terarah dan tepat sasaran,” ungkap Ahmad Nabhan. Di Kalimantan Timur, tantangan kemiskinan ekstrem masih terasa nyata, khususnya di wilayah pedalaman seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Paser. Akses terhadap infrastruktur dasar dan layanan publik masih sangat terbatas. Dalam kondisi seperti ini, kehadiran BAZNAS Kaltim melalui program zakat menjadi pelengkap dan penguat dari intervensi pemerintah. BAZNAS Kaltim telah merealisasikan sejumlah program di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, hingga dakwah dan advokasi. Seluruh program disalurkan melalui BAZNAS kabupaten/kota maupun Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang ada di tingkat lokal, sehingga lebih dekat dengan penerima manfaat. “Program-program ini menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Misalnya bantuan modal usaha bagi penjual sayur keliling yang tidak tersentuh bantuan pemerintah. Ini bagian dari upaya kami dalam menciptakan masyarakat yang produktif,” tambahnya. Sebelum bantuan disalurkan, BAZNAS Kaltim melakukan proses asesmen yang ketat untuk memastikan kelayakan penerima. Hal ini dilakukan untuk menghindari tumpang tindih program serta memastikan bahwa dana zakat benar-benar sampai ke tangan yang tepat. Selain dari dana zakat murni, BAZNAS Kaltim juga menjadi mitra penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan. Salah satunya adalah kerja sama dengan PT. Ansaf untuk penyediaan air bersih di Desa Batuah. Ahmad Nabhan juga menyampaikan bahwa zakat memiliki potensi besar dalam mengatasi kemiskinan jika dikelola dengan baik dan mendapat dukungan luas dari masyarakat, terutama dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN). “Sesuai arahan Gubernur, ASN diimbau untuk menunaikan ZIS melalui BAZNAS Kaltim. Semakin banyak zakat yang terkumpul, semakin besar pula dampak yang bisa dirasakan oleh masyarakat,” tutupnya.
BERITA16/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN DALAM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI KALIMANTAN TIMUR
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN DALAM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM DI KALIMANTAN TIMUR
Samarinda – Kemiskinan ekstrem masih menjadi tantangan nyata di Kalimantan Timur, khususnya di wilayah pedalaman seperti Mahakam Ulu, Kutai Barat, dan Paser. Akses infrastruktur dan layanan dasar yang terbatas menjadi salah satu hambatan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Meski pemerintah melalui Dinas Sosial telah menjalankan berbagai program, namun persoalan kemiskinan ekstrem masih memerlukan sinergi dan intervensi berbagai pihak. Menanggapi hal tersebut, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur turut mengambil peran aktif melalui berbagai program pengumpulan dan pendistribusian zakat kepada masyarakat rentan. Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, menegaskan bahwa zakat merupakan instrumen yang mampu menjawab kebutuhan dasar masyarakat secara cepat dan fleksibel. “BAZNAS Kaltim memiliki berbagai program di antaranya bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, kemanusiaan, dakwah dan advokasi. Program-program ini secara konkret telah direalisasikan di berbagai wilayah melalui sinergi bersama BAZNAS kabupaten/kota dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ),” ujarnya dalam Dialog Publika di TVRI Kaltim, Senin (16/6). Lebih lanjut, Ahmad Nabhan menyampaikan bahwa BAZNAS Kaltim turut berkontribusi dalam penanganan kemiskinan ekstrem dengan fokus pada program-program yang belum terjangkau oleh pemerintah, seperti pemberdayaan ekonomi. Salah satu contohnya adalah bantuan modal usaha untuk masyarakat yang berjualan sayur keliling. “Program ini bersifat berkelanjutan dan mendorong masyarakat untuk lebih produktif. Sebelum penyaluran bantuan, kami selalu melakukan asesmen terhadap calon penerima agar tidak terjadi tumpang tindih program,” jelasnya. Program bantuan yang disalurkan BAZNAS Kaltim selalu berlandaskan pada syariat Islam, yaitu berdasarkan delapan asnaf penerima manfaat: fakir, miskin, amil, mualaf, riqab, gharim, fisabilillah, dan ibnu sabil. Setiap bantuan yang diberikan melalui proses verifikasi dan validasi data agar tepat sasaran. Selain program internal, BAZNAS Kaltim juga menjadi mitra penyaluran dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Salah satunya kerja sama dengan PT. Ansaf dalam penyediaan akses air bersih bagi masyarakat Desa Batuah, yang selama ini kesulitan memperoleh air layak konsumsi. “Zakat yang disalurkan melalui BAZNAS Kaltim menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan program yang relevan di lapangan. Dana zakat ini terbukti mampu menjadi salah satu cara dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem di Kaltim,” tambahnya. Ahmad Nabhan turut mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur yang mendorong keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menunaikan zakat, infak dan sedekah (ZIS) melalui BAZNAS Kaltim. “Sesuai dengan arahan Gubernur, ASN diimbau menunaikan ZIS melalui BAZNAS Kaltim. Semakin banyak yang menunaikan zakat, semakin banyak pula masyarakat yang memperoleh manfaatnya,” pungkasnya.
BERITA16/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM: ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN PRODUKTIF MASYARAKAT PESISIR MUARA BADAK
BAZNAS KALTIM: ZAKAT UNTUK PEMBERDAYAAN PRODUKTIF MASYARAKAT PESISIR MUARA BADAK
Sebagai lembaga resmi yang mengelola zakat, infak, dan sedekah, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemanfaatan dana zakat secara produktif dan berkelanjutan. Salah satu upaya tersebut diwujudkan melalui dukungan terhadap kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan Praktik Wanamina bagi masyarakat adat pesisir Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara. Kegiatan yang digelar oleh Jejak Baik Pohon ini merupakan bagian dari inisiatif penguatan ekonomi masyarakat pesisir melalui pendekatan budidaya ramah lingkungan. Bertempat di Jalan Kapitan Toko Lima, Muara Badak Ilir, kegiatan ini dibuka secara resmi pada Minggu (15/7), dengan menghadirkan berbagai pihak yang mendukung inisiatif pemberdayaan tersebut. Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, hadir mewakili Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, untuk menyampaikan sambutan dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. “BAZNAS menyambut baik pelatihan ini sebagai bentuk konkret pengelolaan zakat untuk mendukung masyarakat agar lebih mandiri dan sejahtera. Program ini sejalan dengan salah satu pilar utama BAZNAS, yaitu pemberdayaan ekonomi umat,” ujarnya. Lebih lanjut, Ahmad Nabhan menegaskan bahwa zakat tidak hanya digunakan untuk bantuan konsumtif, namun juga dapat dioptimalkan menjadi program pemberdayaan yang berdaya guna dan produktif. Potensi sumber daya alam wilayah pesisir Muara Badak, khususnya sektor perikanan dan kehutanan mangrove, menjadi kekuatan yang patut dikelola secara bijak. Praktik Wanamina—sistem terpadu antara budidaya perikanan dan pelestarian mangrove—diakui sebagai solusi berkelanjutan yang mendukung ketahanan lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat. “Melalui pelatihan ini, kami berharap masyarakat adat pesisir memperoleh keterampilan yang dapat meningkatkan produktivitas tambak secara ramah lingkungan, sekaligus memperkuat kesejahteraan keluarga. BAZNAS Kaltim siap mendukung program seperti ini, sebagai bentuk optimalisasi distribusi dana zakat dalam meningkatkan kualitas hidup mustahik,” tambahnya. Project Leader kegiatan, Reza, menyampaikan bahwa program ini merupakan hasil kolaborasi antara Jejak Baik Pohon, BAZNAS, dan Universitas Mulawarman. Dalam pelatihan ini, peserta tidak hanya mendapat teori, tetapi juga praktik lapangan, ujian, dan akan menerima sertifikasi resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). “Harapannya seluruh peserta lulus sertifikasi agar dapat memperluas manfaat pelatihan ini ke masyarakat sekitar secara berkelanjutan,” ungkap Reza. Dengan semangat kolaboratif dan pemberdayaan, BAZNAS Kaltim berkomitmen menjadikan zakat sebagai instrumen strategis dalam pembangunan ekonomi umat—khususnya di wilayah pesisir—yang mandiri, produktif, dan berwawasan lingkungan.
BERITA15/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM DUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ADAT PESISIR MUARA BADAK MELALUI PELATIHAN PRAKTIK WANAMINA
BAZNAS KALTIM DUKUNG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ADAT PESISIR MUARA BADAK MELALUI PELATIHAN PRAKTIK WANAMINA
Dalam upaya mendorong praktik budidaya yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur menghadiri pembukaan kegiatan Pelatihan dan Pemberdayaan Praktik Wanamina bagi masyarakat adat pesisir Muara Badak, Kutai Kartanegara, yang diselenggarakan oleh Jejak Baik Pohon pada Minggu, (15/06). Kegiatan yang berlangsung di Jalan Kapitan Toko Lima, Muara Badak Ilir, ini turut dihadiri oleh Ketua BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur Drs. H. Ahmad Nabhan yang hadir mewakili Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, serta Dosen dan Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Esti Handayani, S.Pi., M.Si. Dalam sambutannya, Drs. H. Ahmad Nabhan menyampaikan bahwa BAZNAS sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut karena sejalan dengan pilar utama BAZNAS, yaitu pemberdayaan ekonomi umat. Ia menegaskan bahwa zakat memiliki potensi besar tidak hanya untuk membantu fakir miskin, tetapi juga untuk meningkatkan harkat dan martabat masyarakat melalui program-program produktif yang berkelanjutan. “Masyarakat adat pesisir Muara Badak memiliki kearifan lokal dan kekayaan sumber daya alam, khususnya sektor kelautan dan perikanan. Praktik Wanamina yang memadukan budidaya dengan pelestarian mangrove merupakan solusi cerdas yang tak hanya meningkatkan pendapatan, tetapi juga menjaga kelestarian ekosistem,” ungkap Ahmad Nabhan. Ia berharap melalui pelatihan ini, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat meningkatkan hasil produksi dan kesejahteraan keluarga. BAZNAS Kaltim, lanjutnya, siap mendukung inisiatif-inisiatif pemberdayaan inovatif sebagai bagian dari komitmen dalam pendistribusian dan pendayagunaan zakat secara efektif dan berdaya guna. Sementara itu, Reza selaku Project Program dari Jejak Baik Pohon dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Jejak Baik Pohon, BAZNAS, dan Universitas Mulawarman yang berfokus pada pendampingan masyarakat adat pesisir dalam mewujudkan praktik budidaya kepiting yang ramah lingkungan. Pelatihan ini tidak hanya memberikan teori, namun juga praktik lapangan, uji kompetensi, hingga sertifikasi resmi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). “Harapannya seluruh peserta dapat lulus sertifikasi dan ke depan bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat pesisir,” ujar Reza. Kegiatan ini menjadi langkah awal dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat pesisir melalui pendekatan yang berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal. BAZNAS Kaltim terus berkomitmen mendukung program-program serupa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan mustahik dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
BERITA15/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
PERLUAS MANFAAT ZIS, BAZNAS KALTIM DORONG DUKUNGAN TERPADU KE PROGRAM POSYANDU
PERLUAS MANFAAT ZIS, BAZNAS KALTIM DORONG DUKUNGAN TERPADU KE PROGRAM POSYANDU
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur menyatakan komitmennya dalam mendukung pelaksanaan program POSYANDU berbasis Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang tertuang dalam Permendagri No. 13 Tahun 2024 dan Pergub No. 100.3.3.1/K.66/2025. Kegiatan koordinasi ini digelar Jum'at, (14/06) bersama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Ruang Rapat Kantor DPMPD Prov.Kaltim Jalan MT.Haryono dalam rangka memperkuat pelaksanaan 6 SPM yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum (trantibumlinmas), serta sosial. BAZNAS Provinsi Kaltim, yang tergabung dalam bidang sosial di bawah koordinasi Dinas Sosial Provinsi Kaltim, hadir aktif dalam forum tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap sinergi antar-lembaga dalam mengoptimalkan layanan dasar kepada masyarakat, khususnya mustahik dan kelompok rentan. Wakil Ketua I BAZNAS Kaltim Bidang Pengumpulan, H. Miswan Thahadi, M.Pd.I, menegaskan bahwa BAZNAS telah lama menantikan kolaborasi nyata dengan OPD dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di lapangan. “BAZNAS Kaltim menghimpun, mengelola, dan menyalurkan dana ZIS untuk masyarakat Kalimantan Timur, namun kami menyadari bahwa keterbatasan data dan pembinaan dari OPD menjadi kendala dalam menjangkau lebih banyak penerima manfaat secara tepat sasaran,” jelasnya. Sementara itu, Wakil Ketua IV Bidang SDM, Administrasi dan Umum, Achmad Suparno, S.H., turut menanggapi pemaparan dari OPD bidang lainnya. Ia menyampaikan bahwa sebagian besar program yang dijalankan dalam lima bidang lainnya sejatinya telah diakomodasi melalui program-program BAZNAS Kaltim. “Kami memiliki fleksibilitas dana, seperti zakat untuk delapan asnaf, serta infak, sedekah, CSR, dan DSKL untuk program-program yang bersifat lebih luas. Namun, hingga kini potensi zakat dari OPD di Kaltim masih belum tergali secara maksimal,” ungkapnya. Lebih lanjut, Achmad Suparno menyampaikan bahwa rendahnya kesadaran sebagian OPD untuk menyalurkan ZIS melalui BAZNAS Kaltim menjadi tantangan tersendiri. Padahal, optimalisasi penyaluran ZIS secara terpusat akan memberikan dampak yang lebih besar dan terukur terhadap pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui kegiatan ini, BAZNAS Kaltim menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mendukung agenda pembangunan sosial, khususnya melalui penguatan Posyandu sebagai ujung tombak layanan masyarakat. Dukungan ini akan terus diperkuat dengan sinergi, data terintegrasi, dan perluasan literasi ZIS kepada seluruh stakeholder di Kalimantan Timur.
BERITA13/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM BERBAGI PRAKTIK BAIK PENGELOLAAN ZISWAF DI SULSEL
BAZNAS KALTIM BERBAGI PRAKTIK BAIK PENGELOLAAN ZISWAF DI SULSEL
Makassar — BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur hadir sebagai narasumber dalam kegiatan Capacity Building Lembaga ZISWAF se-Sulawesi Selatan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Sulsel pada 11–12 Juni 2025 di Hotel Aryaduta Makassar. Kegiatan ini diikuti oleh perwakilan dari berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) se-Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari upaya penguatan kelembagaan zakat dan wakaf di wilayah tersebut. BAZNAS Kaltim diundang secara khusus untuk membagikan pengalaman dan praktik terbaiknya dalam pengelolaan ZISWAF yang terbukti berdampak luas bagi masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., tampil sebagai narasumber dan menyampaikan sejumlah strategi kelembagaan, inovasi, serta capaian BAZNAS Kaltim yang berhasil meraih predikat Juara Lembaga ZISWAF Unggulan FESyar 2023 kategori Champion of Champion. “Salah satu kunci keberhasilan lembaga adalah amanah dari para pemimpinnya. Jika kepemimpinan mampu mengelola organisasi dengan baik, maka seluruh sistem dan pelaksana di bawahnya juga akan berjalan secara profesional dan berdampak,” ujar H. Badrus Syamsi dalam pemaparannya. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa memimpin lembaga zakat bukan hanya sekadar soal jabatan, namun juga tentang tanggung jawab moral dan spiritual untuk memastikan dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf benar-benar memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat. Selama dua hari kegiatan berlangsung, peserta workshop mendapatkan wawasan langsung terkait tata kelola ZISWAF berbasis digital, manajemen program pemberdayaan mustahik, hingga sistem pelaporan keuangan yang transparan dan akuntabel. BAZNAS Kaltim juga membuka ruang diskusi aktif dengan peserta sebagai bentuk komitmen dalam membangun ekosistem zakat nasional yang saling belajar dan menguatkan. Kehadiran BAZNAS Kaltim dalam forum ini tidak hanya memperkuat hubungan kelembagaan antarwilayah, namun juga menjadi wujud nyata kontribusi dalam mendorong profesionalitas dan kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana umat di Indonesia.
BERITA11/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM SALURKAN DANA KURBAN SENILAI RP 3,5 MILIAR DI IDULADHA 1446 H
BAZNAS KALTIM SALURKAN DANA KURBAN SENILAI RP 3,5 MILIAR DI IDULADHA 1446 H
Dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur kembali merealisasikan penyaluran dana kurban kepada masyarakat melalui program kolaboratif bersama 43 lembaga mitra. Tahun ini, total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp 3,5 miliar, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2 miliar. Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, menyampaikan bahwa dana tersebut berasal dari para pekurban yang menyalurkan melalui mitra lembaga seperti masjid, musala, sekolah, instansi, dan perbankan. Dana yang terkumpul terlebih dahulu divalidasi oleh BAZNAS Kaltim, kemudian disalurkan kembali kepada panitia masing-masing menjelang pelaksanaan penyembelihan. “Semua dana yang masuk terlebih dahulu kami validasi. Seminggu menjelang Iduladha, dana kami kembalikan kepada panitia untuk pembelian hewan kurban,” jelasnya pada Minggu (8/6). Dari total dana tersebut, BAZNAS Kaltim bersama mitra berhasil menghimpun 170 ekor sapi dan 36 ekor kambing. Selain hewan kurban, BAZNAS Kaltim juga menyalurkan dana infak operasional untuk mendukung teknis pelaksanaan kurban, seperti pembelian tali, plastik kemasan, hingga biaya transportasi. Hal ini bertujuan agar panitia tidak lagi membebankan kebutuhan teknis kepada kas lembaga. “Dana infak kami salurkan khusus untuk membantu operasional di lapangan, sehingga pelaksanaan kurban dapat berjalan lancar tanpa mengganggu anggaran lembaga,” tambahnya. Sementara itu, BAZNAS Kaltim juga turut menyelenggarakan pemotongan hewan kurban secara langsung di Rumah Potong Hewan (RPH) Samarinda. Terdapat satu ekor sapi dari BAZNAS RI, satu sapi dan satu kambing dari mitra perbankan, serta satu kambing dari perusahaan mitra. Daging dari dua ekor sapi yang disembelih oleh BAZNAS Kaltim dikemas menjadi 162 paket daging kurban seberat 1 kg dan disalurkan kepada warga kurang mampu di sekitar Kantor BAZNAS serta kediaman para karyawan. “Semoga semangat berbagi dan kolaborasi ini terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Ini menjadi wujud nyata sinergi antara BAZNAS, masyarakat, dan para mitra untuk menghadirkan keberkahan bagi umat,” tutupnya.
BERITA08/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
DANA OFF-BALANCED KURBAN BAZNAS KALTIM MENINGKAT SIGNIFIKAN PADA IDULADHA 1446 H
DANA OFF-BALANCED KURBAN BAZNAS KALTIM MENINGKAT SIGNIFIKAN PADA IDULADHA 1446 H
Samarinda — Dalam momentum Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur mencatat peningkatan signifikan pada pengumpulan dana off-balanced untuk program kurban. Tahun ini, total dana yang terhimpun mencapai Rp3,5 miliar, naik hampir dua kali lipat dibandingkan tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp2 miliar. Ketua BAZNAS Kaltim, Ahmad Nabhan, menyampaikan bahwa dana kurban tersebut bersumber dari para shohibul qurban (mudhahhi) yang menyalurkan hewan kurbannya melalui 43 lembaga mitra, yang terdiri dari masjid, musala/langgar, kantor, sekolah, hingga lembaga perbankan yang telah bekerja sama dengan BAZNAS Kaltim. “Model pengelolaan off-balanced ini tetap melalui BAZNAS sebagai pencatat dan pengatur distribusi infak operasional kurban. Dana dari masjid dan lembaga mitra dikumpulkan terlebih dahulu, lalu seminggu sebelum hari raya disalurkan kembali ke panitia masing-masing untuk pengadaan hewan kurban,” ujar Ahmad Nabhan pada Sabtu, (07/06) lalu. Sebagai bentuk layanan tambahan, BAZNAS Kaltim turut memberikan infak operasional kepada panitia masjid untuk membantu pengadaan kebutuhan pelaksanaan kurban, seperti plastik pembungkus, biaya penyembelihan, dan kebutuhan teknis lainnya. Besaran infak operasional ini disesuaikan dengan harga hewan kurban. Misalnya: Sapi seharga Rp21 juta: infak sebesar Rp750 ribu Sapi seharga Rp19,25 juta: infak sebesar Rp700 ribu Sapi seharga Rp17,5 juta: infak sebesar Rp650 ribu Kambing seharga Rp3 juta: infak sebesar Rp250 ribu Pengadaan hewan kurban dan pelaksanaan penyembelihan tetap dilaksanakan oleh panitia masjid, termasuk proses distribusi daging kepada masyarakat sekitar. “Kami ingin memastikan bahwa ibadah kurban dapat terlaksana dengan lancar, tertib, dan manfaatnya benar-benar sampai kepada masyarakat. Dana off-balanced ini menjadi salah satu indikator kepercayaan publik yang terus meningkat terhadap BAZNAS Kaltim,” pungkasnya.
BERITA08/06/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN DUKUNG PROGRAM KESEHATAN: ZAKAT UNTUK PENANGANAN HIV/AIDS, TBC, DAN MALARIA
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN DUKUNG PROGRAM KESEHATAN: ZAKAT UNTUK PENANGANAN HIV/AIDS, TBC, DAN MALARIA
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmennya untuk terus mengambil peran aktif dalam program-program kesehatan, khususnya dalam mendukung penanganan HIV/AIDS, tuberkulosis (TBC), dan malaria (ATM) yang kini telah menjadi isu kesehatan global. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., dalam agenda Workshop Petunjuk Teknis Integrasi ATM dan Kebijakan Terkait ATM Tingkat Provinsi yang digelar oleh Adinkes Kaltim dan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/5/2025) di Hotel Harris Samarinda. Menurutnya, isu ATM bukan sekadar masalah medis, tetapi juga berdampak besar pada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, BAZNAS sebagai lembaga pengelola zakat memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam upaya pencegahan, penanganan, dan pemulihan. “BAZNAS Kaltim menjadikan program kesehatan sebagai bagian penting dalam strategi penyaluran dana zakat. HIV/AIDS, TBC, dan malaria adalah masalah serius yang membutuhkan dukungan semua pihak. Dana zakat kami hadir untuk membantu, baik dalam bentuk bantuan pengobatan maupun pemberdayaan ekonomi bagi para pasien,” ujar H. Badrus Syamsi. Salah satu bentuk konkret kontribusi tersebut adalah program pemberdayaan pasien TBC yang dilaksanakan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Program ini memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan ekonomi bagi para pasien yang kehilangan produktivitas akibat penyakitnya, agar tetap bisa mandiri secara ekonomi. “Melalui program ini, kami ingin memberi harapan baru. Bahwa meski menghadapi penyakit, mereka tetap punya kesempatan untuk bangkit dan berkarya,” tambahnya. Lebih lanjut, BAZNAS Kaltim juga membuka ruang kolaborasi lebih luas dengan berbagai stakeholder kesehatan agar pengelolaan zakat dapat dimanfaatkan secara maksimal dalam mendukung sistem kesehatan yang tangguh dan berkelanjutan. Dengan adanya keterlibatan langsung BAZNAS dalam forum-forum strategis seperti workshop ini, BAZNAS Kaltim menegaskan bahwa zakat bukan hanya sebatas bantuan konsumtif, tetapi juga solusi transformatif yang dapat bersinergi dengan kebijakan pembangunan daerah, termasuk dalam mencapai target eliminasi ATM di tahun 2030.
BERITA26/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
WORKSHOP INTEGRASI ATM DDORONG KOMITMEN LINTAS SEKTOR, BAZNAS KALTIM HADIR SAMPAIKAN PERAN ZIS DALAM PENANGANAN KESEHATAN
WORKSHOP INTEGRASI ATM DDORONG KOMITMEN LINTAS SEKTOR, BAZNAS KALTIM HADIR SAMPAIKAN PERAN ZIS DALAM PENANGANAN KESEHATAN
Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung sektor kesehatan dan penguatan sinergi antar lembaga, BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur hadir dalam Workshop Petunjuk Teknis Integrasi ATM dan Kebijakan Terkait ATM Tingkat Provinsi yang digelar oleh Adinkes Kaltim bersama Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur, Senin (26/5/2025) di Hotel Harris Samarinda. Dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., menjadi narasumber dan menyampaikan peran serta kontribusi BAZNAS dalam mendukung program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM). Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting, dan BAZNAS siap menjadi mitra aktif Dinas Kesehatan dalam penanganan isu kesehatan masyarakat di Kalimantan Timur. “Kami di BAZNAS Kaltim hadir bukan hanya sebagai lembaga zakat, tetapi sebagai bagian dari solusi sosial yang berkelanjutan. Penanganan ATM tidak hanya soal pengobatan, tetapi juga bagaimana mendukung pemulihan ekonomi dan martabat hidup para pasien,” jelas H. Badrus. Melalui program kesehatan, BAZNAS Kaltim telah memberikan bantuan kepada pasien tuberkulosis dalam bentuk pelatihan ekonomi kreatif dan pengembangan keterampilan, yang bertujuan mengembalikan produktivitas pasien selama masa pemulihan. Program ini merupakan wujud nyata kolaborasi antara BAZNAS dan Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim dalam menciptakan ekosistem pemberdayaan yang berkelanjutan. “Banyak pasien TBC yang kehilangan pendapatan karena sakit. Di sinilah zakat kami hadir, untuk mendampingi mereka agar tetap bisa berdaya. Ini juga bagian dari dakwah sosial,” tambahnya. Workshop yang diikuti oleh OPD terkait dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltim ini bertujuan mendorong integrasi kebijakan ATM ke dalam dokumen perencanaan daerah sesuai Permendagri No. 90 Tahun 2019 dan Permendagri No. 84 Tahun 2022. Kehadiran BAZNAS Kaltim dalam forum ini diharapkan memperkuat sinergi dan menambah energi kolaboratif dalam membangun sistem kesehatan daerah yang tangguh dan inklusif. BAZNAS Kaltim percaya, keberhasilan eliminasi ATM di tahun 2030 tidak hanya bergantung pada sektor medis, tetapi juga pada kolaborasi dengan lembaga zakat, sosial, dan ekonomi yang memiliki kedekatan langsung dengan masyarakat. Inilah semangat sinergi yang terus dijaga dan dikembangkan BAZNAS Kaltim bersama mitra-mitra strategis di Kalimantan Timur.
BERITA26/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN PENGUATAN TATA KELOLA ZAKAT MELALUI RAKERNIS NASIONAL
BAZNAS KALTIM TEGASKAN KOMITMEN PENGUATAN TATA KELOLA ZAKAT MELALUI RAKERNIS NASIONAL
Bogor – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur menegaskan komitmennya dalam memperkuat pengelolaan zakat yang amanah dan kolaboratif melalui keikutsertaan aktif dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BAZNAS Se-Indonesia yang diselenggarakan mulai Rabu (21/05) di Bogor, Jawa Barat. Rakernis tahun ini mengangkat tema “Sinergi Pengelolaan Zakat Nasional yang Efektif, Kolaboratif, dan Bertanggung Jawab”, dan menjadi momentum strategis bagi seluruh BAZNAS provinsi, termasuk BAZNAS Kaltim, untuk menyelaraskan langkah dan memperkuat koordinasi pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dari pusat hingga daerah. Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA dalam pembukaan acara menekankan pentingnya profesionalisme dan kerja sama lintas sektor dalam memastikan manfaat zakat terasa langsung oleh masyarakat. Semangat ini sejalan dengan prinsip kerja BAZNAS Kaltim yang mengedepankan tata kelola yang aman syar’i, aman regulasi, dan aman NKRI. Dalam agenda Rakernis, BAZNAS Kaltim turut berbagi pengalaman dan hasil pelaporan kinerja pengelolaan zakat wilayah Kalimantan Timur. Salah satu sesi penting diisi dengan diskusi teknis antara BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota terkait pelaporan zakat melalui aplikasi SIMBA (Sistem Informasi Manajemen BAZNAS). Tercatat pada tahun 2024, sebanyak 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur telah melaporkan pengelolaan ZIS secara digital melalui SIMBA. Namun, pada tahun 2025, jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi 9 kabupaten/kota yang aktif menyampaikan pelaporan kinerja pengelolaan zakat melalui sistem tersebut. Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., menegaskan bahwa BAZNAS Kaltim akan terus mendorong BAZNAS kabupaten/kota untuk menjaga konsistensi pelaporan melalui SIMBA guna meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana umat. “Kami melihat SIMBA sebagai instrumen strategis untuk mengintegrasikan tata kelola zakat di seluruh wilayah Kalimantan Timur secara profesional dan terukur,” jelasnya. Rakernis yang berlangsung selama tiga hari ini juga menjadi sarana pertukaran praktik baik antar daerah, sekaligus forum reflektif terhadap capaian program zakat nasional. BAZNAS Kaltim berharap melalui forum ini, kinerja dan sinergi pengelolaan zakat di Kalimantan Timur dapat terus ditingkatkan, baik dari sisi penghimpunan, distribusi, maupun pelaporan, guna mendukung kesejahteraan umat secara berkelanjutan.
BERITA22/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM DORONG TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK PENGELOLAAN ZAKAT YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
BAZNAS KALTIM DORONG TRANSFORMASI DIGITAL UNTUK PENGELOLAAN ZAKAT YANG TRANSPARAN DAN AKUNTABEL
Rangkaian Rapat Kerja Teknis (Rakernis) BAZNAS Se-Indonesia berlanjut ke hari kedua dengan pembahasan yang lebih mendalam mengenai tata kelola dan kepemimpinan dalam pengelolaan zakat nasional. Salah satu fokus utama dalam sesi ini adalah menguatkan peran struktural dan strategis Wakil Ketua III di masing-masing BAZNAS daerah. Dalam forum diskusi, disampaikan bahwa Wakil Ketua III memegang peranan penting sebagai pilar utama dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaporan pengelolaan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS). Fungsi ini menjadi krusial untuk memastikan bahwa program yang dijalankan tidak hanya berjalan efektif, tetapi juga selaras dengan prinsip akuntabilitas dan amanah publik. Wakil Ketua III BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., turut menegaskan pentingnya tata kelola yang kuat agar lembaga zakat mampu menghadapi tantangan zaman dan menjaga kepercayaan masyarakat. "Kepemimpinan di BAZNAS harus bergerak dalam kerangka strategis yang terukur dan terlapor dengan baik. Ini bagian dari tanggung jawab moral dan syar’i yang kita emban bersama," ujarnya. Salah satu hal penting yang juga dibahas dalam forum ini adalah urgensi transparansi pengelolaan ZIS. Transparansi tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan trust (kepercayaan) publik, tetapi juga menjadi tameng perlindungan terhadap lembaga dari potensi berita negatif maupun niat buruk pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai bentuk konkret dari transparansi tersebut, forum merekomendasikan pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di setiap BAZNAS provinsi dan kabupaten/kota. PPID diharapkan menjadi pusat layanan keterbukaan informasi publik dan menjamin bahwa semua proses pengelolaan dana zakat dapat diakses, dimonitor, dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Hari kedua Rakernis ini memperkuat komitmen BAZNAS Kaltim untuk terus mendorong pengelolaan zakat yang tidak hanya patuh secara regulasi, tetapi juga adaptif terhadap tuntutan era digital dan transparansi publik. Dengan tata kelola dan kepemimpinan yang kuat, BAZNAS akan semakin dipercaya dan berdampak dalam membangun kesejahteraan umat.
BERITA21/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM TINDAK LANJUTI ARAHAN GUBERNUR UNTUK RANCANG REGULASI PENGELOLAAN ZAKAT DI KALTIM
BAZNAS KALTIM TINDAK LANJUTI ARAHAN GUBERNUR UNTUK RANCANG REGULASI PENGELOLAAN ZAKAT DI KALTIM
Sebagai bentuk komitmen dalam menindaklanjuti arahan Gubernur Kalimantan Timur untuk memperkuat tata kelola zakat, infak, dan sedekah (ZIS), BAZNAS Kaltim menginisiasi pembahasan awal Rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) Kaltim tentang Pengelolaan ZIS. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (14/05) di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, dihadiri oleh sejumlah instansi strategis. Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan, bersama Wakil Ketua III H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E., menghadiri rapat bersama perwakilan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Kaltim, Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Kaltim, dan Biro Hukum Setda Provinsi Kaltim. Rapat ini bertujuan menyusun kerangka regulasi yang akan menjadi pedoman kuat dalam pengelolaan ZIS, khususnya zakat dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kalimantan Timur. Drs. H. Ahmad Nabhan menyampaikan bahwa arahan Gubernur Kaltim menjadi pijakan penting bagi BAZNAS untuk memperkuat pengelolaan zakat secara optimal dan terstruktur. “Kami ingin zakat menjadi instrumen sosial yang berdampak nyata. Dengan adanya regulasi yang dirancang, pengumpulan dana zakat—terutama dari ASN—dapat berjalan lebih sistematis, transparan, dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat Kaltim,” ujarnya. Wakil Ketua III, H. Badrus Syamsi menambahkan, regulasi ini tidak hanya memberikan kepastian hukum, namun juga mendorong kepercayaan masyarakat untuk menyalurkan zakat melalui lembaga resmi. “Zakat ASN adalah potensi besar. Jika dikelola dengan sistem yang kuat dan terstandarisasi, manfaatnya akan jauh lebih terasa oleh masyarakat. Ini juga memperkuat peran zakat sebagai solusi pengentasan kemiskinan dan penguatan ekonomi umat,” katanya. Pembahasan rancangan ini mencakup sejumlah aspek teknis, seperti mekanisme penghimpunan zakat ASN, pengelolaan dana, sistem pelaporan, hingga tata kelola distribusi agar tetap akuntabel dan tepat sasaran. Melalui rapat ini, BAZNAS Kaltim juga menyampaikan sejumlah masukan konstruktif terkait penguatan kelembagaan zakat di daerah. Selama beberapa tahun terakhir, BAZNAS Kaltim terus berupaya mengembangkan ekosistem pengelolaan zakat yang profesional dan berdampak luas, mulai dari program bantuan sosial, pemberdayaan ekonomi umat, hingga pendidikan. Kehadiran peraturan resmi dari pemerintah daerah akan menjadi landasan hukum yang memperkuat semua langkah tersebut. Rancangan peraturan ini akan terus dikaji bersama hingga mencapai bentuk final yang siap disahkan sebagai Peraturan Gubernur. Diharapkan dengan adanya regulasi ini, potensi zakat di Kalimantan Timur dapat digali lebih dalam, dimanfaatkan lebih maksimal, dan menjangkau lebih banyak mustahik di seluruh pelosok daerah. Dengan langkah ini, BAZNAS Kaltim menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan tata kelola zakat yang amanah, transparan, dan berdampak jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur.
BERITA15/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
BAZNAS KALTIM AJAK 5 MEDIA BESAR KALTIM PERKUAT TRANSPARANSI DAN SYIAR ZAKAT
BAZNAS KALTIM AJAK 5 MEDIA BESAR KALTIM PERKUAT TRANSPARANSI DAN SYIAR ZAKAT
Samarinda – Dalam upaya memperkuat transparansi pengelolaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) sekaligus mempererat sinergi dengan media, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Timur menggelar silaturahmi dan dialog bersama wartawan dari lima media besar Kaltim, Selasa (06/05), di ruang rapat lantai 2 Kantor BAZNAS Kaltim. Sebagai lembaga pemerintah non-struktural, BAZNAS Kaltim telah berdiri sejak tahun 1992 dan tetap eksis hingga kini dalam menjalankan amanah umat untuk mengelola dana zakat. BAZNAS hadir sebagai pengelola dana umat yang tidak hanya bertugas menghimpun, tetapi juga mendistribusikan serta melaporkan dana ZIS dengan prinsip akuntabilitas dan kebermanfaatan bagi masyarakat. "Ini adalah bentuk keterbukaan kami kepada masyarakat. Kami mengajak media untuk menjadi mitra dalam menyampaikan informasi secara jujur, transparan, dan konstruktif," ungkap Ketua BAZNAS Kaltim, Drs. H. Ahmad Nabhan dalam pertemuan tersebut. Turut hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari lima media besar Kalimantan Timur, yaitu Kaltim Post, Koran Kaltim, Samarinda Pos (Sapos), Tribun Kaltim, dan LKBN Antara. Dialog berlangsung hangat dengan semangat kolaborasi untuk mengedukasi masyarakat melalui pemberitaan yang informatif dan inspiratif. BAZNAS Kaltim menekankan bahwa media memiliki peran strategis dalam menyampaikan syiar zakat serta memperluas pemahaman publik terkait pengelolaan dana ZIS. "Kami berharap, melalui tulisan-tulisan di media, masyarakat bisa lebih paham, percaya, dan turut berpartisipasi dalam zakat melalui BAZNAS," tambah Ahmad Nabhan. Wakil Ketua III BAZNAS Kaltim, H. Badrus Syamsi, S.Pd.I., M.E, menegaskan bahwa BAZNAS menjunjung tinggi kebebasan pers sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan informasi. "Silakan teman-teman media menulis apa adanya, memberi kritik dan saran. Karena kami percaya, kritik yang membangun adalah bagian dari upaya menjadikan BAZNAS Kaltim lebih baik," ujarnya. Menurutnya, prinsip pengelolaan BAZNAS yang mengacu pada 3A – Aman Syar’i, Aman Regulasi, dan Aman NKRI – menjadi dasar kuat dalam menjaga integritas lembaga dan kepercayaan publik. Melalui kolaborasi ini, BAZNAS Kaltim berharap media tidak hanya menjadi penyampai informasi, tetapi juga mitra dakwah dalam menebarkan nilai-nilai kebaikan dan keadilan sosial melalui zakat, infak, dan sedekah.
BERITA06/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
PERKUAT DIGITALISASI, BAZNAS KALTIM BERIKAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN KANTOR DIGITAL DI BAZNAS PPU
PERKUAT DIGITALISASI, BAZNAS KALTIM BERIKAN SOSIALISASI DAN PELATIHAN KANTOR DIGITAL DI BAZNAS PPU
Penajam Paser Utara – Dalam upaya memperkuat digitalisasi dan transparansi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), BAZNAS Provinsi Kalimantan Timur berikan Sosialisasi dan Pelatihan Kantor Digital di kantor BAZNAS Penajam Paser Utara (PPU) pada Senin (05/05). Agenda ini dihadiri oleh para amil dari BAZNAS PPU dan dibuka langsung oleh Ketua BAZNAS PPU, H. Tahmid. H. Tahmid menyampaikan ucapan terima kasih kepada BAZNAS Kaltim atas pelatihan yang diberikan kepada para amil mengenai fungsi dan pengelolaan website kantor digital. Ia menjelaskan bahwa BAZNAS PPU akan segera meluncurkan website baru sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan transparansi pelaporan kegiatan lembaga kepada masyarakat. “Kami sangat mengapresiasi pendampingan yang diberikan BAZNAS Kaltim. Website BAZNAS PPU sebelumnya sudah ada, namun sempat tidak aktif. Sekarang akan diperbaharui dengan domain dari pusat untuk memastikan informasi yang disampaikan lebih terstruktur dan terpercaya. Kami berharap pelatihan ini bisa terus berlanjut, sehingga kemampuan SDM kami dalam mengelola website semakin berkembang,” ujar H. Tahmid. Dengan website yang dikelola secara profesional, BAZNAS PPU diharapkan mampu menyajikan informasi yang lebih akurat dan cepat kepada publik, mulai dari program penyaluran zakat, infak, dan sedekah hingga laporan keuangan yang transparan. Dalam pengelolaan website memerlukan pendampingan yang berkelanjutan, mengingat keterbatasan SDM yang fokus pada bidang teknologi informasi di BAZNAS PPU H. Tahmid berharap BAZNAS Provinsi dapat terus memberikan bimbingan untuk memastikan website ini berfungsi optimal sebagai media komunikasi dengan para muzaki, mustahik, dan masyarakat luas. “Kami ingin memastikan bahwa informasi yang kami sampaikan melalui website ini dapat diakses dengan mudah dan transparan oleh masyarakat. Ini juga sebagai upaya untuk membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat yang amanah,” tambahnya. BAZNAS Kaltim berkomitmen untuk terus mendorong transformasi digital di berbagai level, termasuk di tingkat kabupaten dan kota, sebagai bagian dari upaya meningkatkan efisiensi dan transparansi lembaga filantropi. Dengan pemanfaatan teknologi digital, BAZNAS berharap mampu memperluas jangkauan pelayanan, mempercepat proses pelaporan, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap lembaga.
BERITA06/05/2025 | Humas BAZNAS Kaltim
Info Rekening Zakat

Info Rekening Zakat

Mari tunaikan zakat Anda dengan mentransfer ke rekening zakat.

BAZNAS

Info Rekening Zakat